Bacaan Kitab Suci
Inilah Injil Suci Menurut Yohanes:
"Akulah
pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku
yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya,
supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang
telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama
seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu
tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang
kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku
dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku." (Yoh. 15:1-8)
Demikianlah Injil Tuhan.
Terpujilah Kristus.
Renungan:
PENDIDIKAN: POKOK ANGGUR YANG BERBUAH MUTIARA
Pengantar.
Setiap orang yang menginginkan dirinya lebih dari yang biasa, pasti akan mencari cara supaya ia bisa memiliki hal yang lebih dari yang biasa. Semua ini dicapai dalam berbagai bentuk usaha dan upaya. Usaha dan upaya itu tercipta karena usaha yang formal dan non formal. Usaha non formal adalah usaha yang dilakukan dengan menempuh pengalaman hidup. Sementara usaha formal ditempuh lewat jenjang yang tersistematis, dan itu didapatkan dalam dunia pendidikan (SD,SMP, SMA/K, dan PT).
Usaha yang ditempuh secara non formal, memang langsung
mendapatkan hasil. Contohnya saja menjadi pekerja harian lepas. Pekerjaan ini
dimulai pagi hari dan pada sore hari sudah langsung bisa dapat hasil. Usaha
semacam ini jika pun mendapatkan peningkatan, itu hanya sebatas penghasilan dan
efeknya kesehatan yang lambatlaun semakin menurun. Akan tetapi, proses formal
membutuhkan waktu lama bahkan harus nombok dulu baru dapat hasil. Akan tetapi,
hasil yang didapatkan dari pendidikan formal, bermula dari pola pikir yang
sistematik, hingga kreatifitas yang cerdas dan cermat. Dari sinilah mulai
diketahui bahwa pendidikan sungguh sangat menentukan.
Pendidikan sindiri merupakan sebuah proses belajar dan
pengajaran yang tersisitematis. Belajar adalah usaha siswa untuk memperoleh
pengetahuan, sementara proses pengajaran adalah proses membantu untuk
memperoleh pengetahuan itu; hal ini dilaksanakan oleh guru kepada siswanya.
Proses ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta
karakter siswa. Selain untuk pengetahuan, Pendidikan juga harus sampai pada
nilai-nilai luhur agama dan kebudayaan, sosial kemasyarakatan, pembentukan
emosi, dan pembentukan fisik.
Pendidikan Sumber Mutiara.
Sebagaimana
pendidikan menjadi sarana untuk peningkatan dari yang biasa, pendidikan
akhirnya dilihat menjadi alat penting dalam pembangunan masyarakat. Menjadi
alat karena pendidikan ternyata mampu berkontribusi pada pertumbuhan
perekonomian, kemajuan sosial kemasyarakatan (baik hubungan fisik maupun
hubungan media/medsos), dan pengembangan budaya, lewat kreasi dan
publikasi.
Selain menjadi alat pembangunan masyarakat, pendidikan juga
membantu setiap orang untuk mengembangkan pola pemikiran kritis (tidak menerima
begitu saja atau menerjemahkan secara harafia saja), kemampuan memecahkan
masalah (mengetahui sebab akibat, serta solusi), dan kemampuan beradaptasi
dengan perubahan (mudah bergaul dan bekerjasama).
Mengingat Pendidikan yang sungguh sangat bermanfaat itu, tidak mengheran jika pendidikan itu dianggap sebagai mutiara yang akan terus dibawa dalam kehidupan manusia. Mutiara itu secara konkritnya sebagai berikut:
- Pengetahuan dan Keterampilan: Pengetahuan mencakup kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Keterampilan mencakup pemecahan masalah, komunikasi dengan baik, dan pola berpikir yang kritis.
- Pengembangan Diri: Pengembangan diri mencakup pembentukan nilai-nilai luhur baik agama maupun kebudayaan, sikap sopan santun maupun tutur kata, dan karakter yang kuat untuk berdaya juang dan bertanggung jawab.
- Pintu Pekerjaan dan Kesempatan: Orang yang telah berpendidikan sering kali mendapatkan pintu istimewa untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan menjanjikan. Selain pekerjaan, orang yang terdidik juga memiliki peluang besar meningkatkan atau memperluas karier.
- Pemahaman yang Lebih Luas: orang yang terdidik tidak akan cepat puas dengan apa yang telah ia capai. Orang yang berpendidikan akan terus mengembangkan ilmu yang ia dapatkan. Pengembangan ini dapat berbentuk membaca literasi yang ada, mengadakan penelitian, maupun uji coba dari ilmu yang ia dapatkan.
- Kemandirian: orang yang terdidik adalah orang yang mandiri. Lewat pemikiran yang kritis seseorang mampu untuk mengambil keputusan sendiri secara tepat dan dan bertanggungjawab.
- Perubahan Sosial: dengan mendapatkan pendidikan yang tinggi, perubahan strata sosial juga akan mengikuti. Semakin tinggi tingkat pendidikan, strata sosialnya juga akan makin tinggi. Jika pendidikan yang dimiliki mampu digunakan dengan baik untuk membina hubungan sosial kemasyarakatan, orang yang berada disekitar akan semakin segan dan dan menaruh rasa hormat yang tinggi.
Wujud konkrit ini, sungguh dirasakan dalam hidup harian.
Walaupun banyak yang mengatakan, “pendidikan itu hanya tumpukan ijazah saja”,
biarlah itu menjadi hiasan rumahnya. Namun pendidikan yang dijalani saat ini,
biarlah menjadi perhiasan diri di masa depan. Dengan demikian, pendidikan dapat
dianggap sebagai mutiara karena nilainya yang tak ternilai dalam membentuk
individu yang berkualitas, memajukan masyarakat, dan menciptakan masa depan
yang lebih baik bagi semua orang.
Yesus Pokok Anggur
Dalam Injil Yohanes 15:1-8 yang kita dengarkan tadi,
mengatakan bahwa Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah rantingnya. Setiap
kita diharapkan harus selalu ada dan bersama Yesus. Jika kita berada dan
bersama Yesus, kita akan selalu hidup. Namun jika kita terpisah, kita akan
mati.
Secara iman, hal ini kita yakini sebagai bagian dari hidup
yang tidak bisa ditawar lagi. Bahkan setiap saat, kita merayakan iman kita akan
Yesus Kristus dalam bentuk doa pribadi dan bersama, maupun dalam tindakan kasih
kepada sesame, terlebih yang sangat mengharapkan uluran tangan kita. Tentunya,
inilah yang dimaksudkan bahwa Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah
dahannya, yakni ketika kita mampu meneruskan karyanya dalam kehidupan nyata
kita.
Pokok Anggur dan Mutiara
Sebagaimana Yesus adalah pokok anggur dan kita adalah
dahannya yang menghasilkan buah, demikian juga pendidikan itu menjadi pokok
anggur yang menghasilkan mutiara kepada setiap orang. Pendidikan berperan
penting dalam mengembangkan diri seseorang untuk bisa beranjak dari yang biasa
menuju yang luar biasa.
Setiap orang yang selalu bersama Yesus, hidup keimanannya akan semakin kaya dan diberkati. Demikian juga orang yang selalu mencari pendidikan, hidupnya akan semakin besahaja. Lewat pendidikan, orang dimampukan untuk mendapatkan keenam hal diatas. Akan tetapi, jika orang tidak setia dengan pendidikan, maka dapat dipastikan hidupnya akan sia-sia belaka.
Penutup.
0 comments:
Posting Komentar