Suatu hari, saya mengikuti satu pertemuan di tempat yang belum pernah kulihat bahkan kulalui. Namun bermodal nekat, saya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh kawan-kawan. Siapa sangka di depan saya, teman yang satu tujuan membawa mobil. Dengan hati yang senang dalam hati saya berkata, “mungkin ia sudah tahu tempatnya, saya tinggal mengikuti”.
Namun melihat ia di depan yang jauh bertanya kepada orang yang sedang jalan kaki, berlawanan arah dengan kami, saya pun ikut bertanya dengan orang yang saya jumpai.
Saya kemudian bertanya dengan santai: “Dek, minta tolong. Tempat ini (tempat tujuan) dimana ya?”
Dengan tersenyum ia berkata, “lurus saja kedepan”.
Gambar: Ilustrasi [Dok. Pribadi] |
Dengan santai saya melanjutkan perjalanan, namun teman saya yang sudah bertanya jauh di depan saya, berhenti dan kemudian mengatakan kepada saya, “Tempatnya sudah kita lewati. Ayo kita mundur kembali. Simpangnya yang baru saja kita lewati”.
Dengan rasa jengkel dan marah, dalam hati kemudian saya berkata, “aduh, gadis ini nampaknya cantik. Namun, hatinya tak secantik wajahnya”.
Akhirnya, setelah sampai di tempat tujuan, kami saling bercerita dan mulai tertawa bersama. Dua orang yang kami tanyai memiliki jawaban yang berbeda. Satu menunjukkan jalan yang benar, satunya memberi jawaban yang salah.
Semoga Tuhan senantiasa mengutus orang yang menunjukkan jalan yang benar, biarpun ia tak seperti yang kita harapkan.
Gunungsitoli, 28 November 2023.
Salam.
0 comments:
Posting Komentar