Menjadi Pewarta Bukan Mencari Kuantitas Melainkan Kualitas*

Perjalanan saya hari ini ke salah satu stasi kecil dan berada di pinggiran hiruk-pikuk keramaian, membuat saya berpikir berulang kali. Bukannya tidak punya alasan. Mulai dari kondisi jalan yang cukup terjal dan sempit, juga di sana sini ada yang longsor, membuat andrenali cukup dipacu.

Ilustrasi Penjala Ikan.

Tiba di stasi satu jam lebih awal, membuat saya harus menunggu lama. Gedung gereja yang berada di pinggiran perkampungan membuat suasana terasa sunyi. Gedung gereja yang belum juga dibuka, membuat saya harus menunggu dan lama dan duduk beralaskan lantai di kaki lima gereja. Dalam suasana inilah, saya kemudian mengingat persiapan renungan yang akan saya bawakan hari ini.

Ketiga bacaan yang dibawakan hari ini**, sungguh memberikan satu inti yang bersamaan yakni menjadi pewarta. Ketiga bacaan hari ini mengindikasikan tiga syarat menjadi seorang pewarta; 1). Menyadari diri akan ketidakpantasan; 2). Senantiasa siap sedia; dan 3). Mau meninggalkan segala sesuatunya. Ketiga syarat ini kemudian saya sandingkan dengan keadaan yang saya alami saat ini.

Dari penyandingan ini, saya akhirnya sampai kepada hasil pewartaan itu sendiri. Hasil dari pewartaan itu sendiri dapat berbentuk kuantitas atau jumlah umat yang mendengarkan pewartaan dan kualitas atau mutu yang didapatkan dari pewartaan. Berangkat dari ilustrasi injil yang adalah penjala; setiap kali menjala, jumlah ikan yang didapatkan tidak selalu sama bahkan ada kalanya tidak ada apa-apa.

Dari pewartaan yang dilakukan, kuantitas atau jumlah orang yang mendengarkan pewartaan tidaklah menjadi penting. Melainkan kualitas atau mutu dari pewartaan dan kualiatas atau mutu iman orang yang mendengarkan pewartaan itu sendiri menjadi sangatlah penting. Untuk kuantitas dan bahkan kualitas yang mumpuni, biarlah karya Roh Kudus yang akan menyelesaikannya. Inilah yang kemudian menjadi penyemangat saya menunggu umat yang kemudian datang dan ibadat bersama.

 

*     Artikel ini merupakan suatu refleksi setelah kunjungan ke salah satu stasi hari ini.

**   Bacaan hari ini, Minggu Biasa ke – 5; Yesaya 6:1-2a.3-8; 1Korintus 15:1-11; Lukas 5:1-11.